No products in the cart.

TASTE FOR YOURSELF: Es Pop “Yang Bicara ke Jiwamu” — Kolaborasi @godmatter dan @papakibo.id
Dalam sebuah posting Instagram Papakibo, Papakibo dan Godmatter melakukan kolaborasi yang dimana mengajak kita untuk “Find the ice pop that speaks to your soul (or your work trauma). Are you more ‘As Cold as Your Boss’ or ‘I Prefer Justice Over Just Ice’?” Caption ini langsung menggelitik: dessert bukan lagi cuma soal rasa—tapi tentang emosi, identitas, bahkan healing therapy lewat es krim. Mari kita kupas dari menu Papakibo, makna namanya, nilai estetika, hingga filosofi di balik gigitan dingin tersebut.
1. Konteks Sosial: Work Trauma yang Dipermanis
Di era pasca‑pandemi, tren terapi alternatif berkembang. “Work trauma”—stres dari tekanan kerja, micromanagement, atau bos yang super dingin—banyak menjadi topik curhat ringan di medsos. Papakibo dan Godmatter mengangkat hal ini lewat es pop:
- “As Cold as Your Boss” menyasar mereka yang pernah dicekoki kebijakan kaku atau bos super dingin.
- “I Prefer Justice Over Just Ice” bercerita tentang mencari keadilan, jangan hanya puas pada dessert (baca: rasa), tapi harus dibarengi nilai.
Es krim di sini bukan hanya camilan—tapi medium ekspresi diri. Gigitan pertama bisa jadi pengalaman reflektif, “ini aku banget!”


🍭 2. Menu Papakibo: Es Pop dengan Cerita dan Estetika
Menurut situs resmi Papakibo, mereka fokus pada dua lini utama: popsicle dan gelato, dengan pendekatan visual & rasa yang inovatif
🔹 Popsicle: “Ice Pop That Speaks”
Harga satu popsicle berkisar Rp 17.000. Sesuai caption, mereka meluncurkan varian kolaborasi bersama Godmatter, termasuk es yang dinamai sesuai tema di atas. Meskipun detail komposisi (rasa dasar, topping) belum tercantum di menu online, Papakibo dikenal punya varian pokok seperti Berries, Fresh Gummy, Smurfy, Choco Kibs, dan seri Fruta . Jadi kemungkinan besar kolaborasi ini berupa popsicle baru dengan grafis dan rasa custom—cocok untuk memperkuat tema “dingin” dan “adil”.
🔹 Gelato & Soft‑Serve
Meski fokus ke es pop, Papakibo juga punya gelato swirl dan soft‑serve yang memikat. Mereka menggunakan bahan lokal, packaging ramah lingkungan, dan sistem distribusi yang menjangkau banyak kota . Ini penting karena kolaborasi ini kemungkinan juga datang bersama gelato spesial—mungkin matcha, chocolate, atau fruit swirl, dengan tema “cold boss” atau “justice”.
🌀 3. Filosofi Warna & Rasa: Bicara lewat Visual
Nama menu seperti “As Cold as Your Boss” mengindikasikan rasa yang mungkin segar, dingin, bahkan sedikit mengejutkan—seperti mint atau soda fizzy. Sementara “I Prefer Justice Over Just Ice” memberi kesan lebih kompleks: mungkin rasa buah asam-manis yang menggigit, penuh karakter.
Dari pengalaman Papakibo, popsicle mereka tone‑on‑tone, visual dalam warna pastel dan solid—misalnya biru Smurfy, pink Berries, cokelat Choco Kibs
Ini menandakan kolaborasi ini juga pasti estetik dan mudah foto buat feed IG/TikTok.
❤️ 4. Healing Moment: Makan Es Bisa Jadi Catharsis
Mengapa memilih nama menu seperti itu penting? Ini marketing tapi juga empati. Anda bisa memilih es pop sesuai mood:
Bos dingin? Makan As Cold as Your Boss, dan rasakan kamu tidak sendirian.
Butuh ‘keadilan’? Pilih I Prefer Justice… dan tambahkan narasi “aku juga peduli justice”! Lucu, tapi punya makna mendalam. Ini mirip self‑care dalam bentuk kuliner: makan sambil menertawakan stres dan menemukan solidaritas.
🔄 5. Experience Papakibo On Wheels & Delivery
Papakibo juga sering hadir di event lewat konsep “Papakibo on Wheels”, sesuai Instagram dan TikTok mereka. Jadi kolaborasi ini kemungkinan bisa ditemui di pop‑up bareng Godmatter di kota besar—pop-up yang foto-able. Kalau kamu tidak di Yogyakarta, mereka tetap bisa kirim ke Jabodetabek atau antar next‑day ke kota lain (dengan biaya dry‑ice Rp 50.000) . Praktis dan tetap estetis!
📸 6. Tips Konten: Foto dan Story dengan Es Pop Kolaborasi
Tagline kuat: pakai hashtag/tagline kolaborasi mereka seperti #ColdAsYourBoss atau #JusticeOverIce.
Foto close‑up: tampilkan tekstur ice pop, embun dingin, dan grafis kemasan.
Video ASMR: sound ‘crunch…’ saat digigit—mirip slow-mo gummy drop Papakibo populer.
Caption relatable: “Bosmu dingin?” atau “Anak suka gak adil?” tagline ini bisa bikin interaksi naik.
📝 7. Kesimpulan & Pesan untuk Pembaca
Kolaborasi Papakibo x Godmatter membuktikan dessert bisa jadi alat storytelling dan healing. Dua varian ice pop baru tersebut menawarkan:
Pilihan rasa yang pas untuk mood berbeda: dingin/kaku untuk boss trauma atau tangguh/berdiri untuk yang peduli keadilan.
Estetika visual: pastel solid, gampang fotogenik.
Brand lokal kreatif: varian popsicle Rp 17.000, gelato/soft‑serve pun lengkap, plus bisa dikirim ke banyak kota
Bookmark tulisan ini kalau kamu butuh ide konten makanan plus feel-good caption, atau tinggal swipe di IG Papakibo buat tahu event pop-up terdekat. Yang jelas, sekarang kamu bisa taste for yourself—coba gigitan yang bukan sekadar dingin, tapi punya memori dan esensi yang bicara ke jiwa.
Leave a Reply