No products in the cart.

Es Krim Lokal Rasa Tradisional: Ketika Rasa Masa Kecil Bertemu Inovasi Modern
Es krim selalu punya tempat khusus dalam ingatan kita. Napas dingin dan manisnya dapat membawa kita kembali ke masa kecil: beli es krim di pinggir jalan waktu pulang sekolah, nikmati cone rasa cokelat atau vanilla saat liburan keluarga, atau es doger dan klepon yang memicu nostalgia. Saat ini, tren es krim lokal rasa tradisional berkembang pesat, mencoba mengkolaborasikan kata “tradisi” dengan pendekatan modern—dan Papakibo menjadi contoh nyata fenomena ini.
Mengenal Papakibo: “Ice Cream City Neighborhood”
Papakibo menegaskan diri sebagai destinasi es krim lokal yang aesthetic, fun, dan relevan bagi semua kalangan, terutama generasi muda. Dengan tagline “Ice Cream City Neighborhood”, Papakibo berkembang dari pop-up kios di Jogja dan Bogor ke beberapa outlet di BSD, Surakarta, dan kota lain. Harga es krim-nya pun cukup terjangkau—mulai Rp 15.000 saja —menjadikannya pilihan tepat untuk menemani nostalgia klasik dengan balutan modern.
Interior kafe Papakibo juga disulap menjadi ruang nongkrong yang nyaman, lengkap dengan board game, Wi-Fi, dan area indoor/outdoor yang asyik untuk berkumpul PergiKuliner. Jadi bukan sekadar makan, tapi juga merasakan nuansa kekinian yang bersahabat.


Menu Inovatif: Rasa Tradisional dengan Sentuhan Kekinian
Melalui menu Papakibo—semuanya tampil dalam format gelato, soft‑serve, atau popsicle—kita bisa menemukan cita rasa Nusantara yang kekinian. Contohnya:
- Klepon: perpaduan rasa pandan dan gula merah, manisnya pas dan teksturnya mengingatkan kita akan lumpia klepon asli.
- Cendol: rasa santan legit dengan serat cendol kenyal, disajikan dingin ala gelato.
- Durian: bagi pencinta durian, es krim durian Papakibo terasa “otentik daging durian”-nya, cocok untuk menikmati rasa asli buah lokal.
- Variasi isi strudelnya pun makin kaya—misal gelato stoberi yang “manis tapi nggak creamy” menurut pengunjung, atau soft‑serve mocca ringan yang disukai pelanggan .
Salah satu pengunjung menyebut gelato stroberi Papakibo “lembuut banget, tapi kurang berasa strawberry-nya” —ini jadi pintu masuk bagi Papakibo untuk terus bereksperimen lewat formula yang pas antara tekstur lembut dan rasa buah artikulatif.
Kombinasi Spot Nongkrong dan Es Krim ala Papakibo
Kelebihan Papakibo bukan cuma soal rasa, tetapi seluruh pengalaman. Dari review pengunjung:
“Tempatnya minimalis tapi cozy banget, banyak mainan, full AC dan Wi‑Fi”
“Soft‑serve mocca ngga terlalu manis, rasanya enak banget”
Banyak yang datang bukan sekadar makan es krim, tapi juga ingin ngenostalgia dan ngobrol santai bersama sahabat sambil main game.
Dari Pop‑Ups hingga Lokasi Permanen
Awal Papakibo dimulai sebagai pop-up di Jogja dan Bogor, lalu berkembang ke lokasi permanen di BSD dan Surakarta. Keberhasilan ini tak hanya dari variasi rasa, tetapi juga cara mereka membangun komunitas konsumen yang loyal lewat media sosial—Instagram, TikTok, dan konten kreatif.
Unggahan di TikTok tentang kios Papakibo di Jogja disebut sebagai “es krim lucu dan murah di Jogja” mendapat lebih dari 12.000 likes TikTok. Ini bukti bahwa strategi digital mereka efektif menjangkau pasar muda.
Tips Buat Pemilik Usaha Es Krim Lokal
Papakibo bisa jadi inspirasi untuk UMKM atau penggemar es krim rumahan yang ingin membawa rasa tradisional ke level lebih tinggi. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diadaptasi:
- Pilih rasa tradisional yang punya daya ingat kuat, seperti klepon, cendol, durian, atau bandrek—kemudian sesuaikan agar cocok disajikan sebagai es krim.
- Perhatikan tekstur dan tingkat kemanisan: pelanggan suka gelato yang lembut, smooth, dan manisnya seimbang, bukan terlalu creamy atau terlalu plain.Ciptakan atmosfir tempat yang nyaman: tambahan board games, Wi‑Fi, atau spot Instagrammable dapat membuat pelanggan betah lebih lama.
- Manfaatkan pop‑up dan media sosial sebagai pemasaran efektif sebelum buka outlet permanen.
- Harga kompetitif: mulai dari Rp 15.000, membuat produk bisa dinikmati banyak kalangan .
Penutup: Masa Kecil & Inovasi Bertemu Manis
“Es Krim Lokal Rasa Tradisional” bukan lagi sekadar nostalgia; dengan inovasi seperti Papakibo, ia menjadi perayaan budaya kuliner masa kini. Setiap sendok es krim membawa dua rasa: gurih manisnya masa lalu, dan tekstur kekinian yang memanjakan lidah.
Bagi pencinta es krim yang ingin merayakan akar budaya dalam keseharian, Papakibo adalah tempat wajib dikunjungi. Si kecil dalam diri kita pasti tersenyum, mengenang es krim favorit sambil menikmati inovasi yang tak kalah lezat.
Leave a Reply