No products in the cart.

Mengapa Gelato Jadi Tren Nongkrong Kekinian di Kota Besar?
Tren nongkrong kekinian di kota besar sering kali identik dengan konsep yang keren, makanan atau minuman fotogenik, dan suasana hangout yang nyaman. Salah satu yang terus naik daun belakangan ini adalah gelato—varian es krim khas Italia—yang dipromosikan sebagai menu premium dan estetis. Di Papakibo, gerai yang sudah dikenal di Yogyakarta dan kota-kota besar lain, gelato bukan hanya rasa, tapi juga pengalaman. Berikut alasannya:
1. Tekstur & Rasa Gelato — Lembut, Kaya, dan ElegaN
Berbeda dengan es krim konvensional yang tinggi lemak dan udaranya banyak (overrun), gelato memiliki kandungan lemak lebih rendah, kandungan udara lebih sedikit, dan disajikan pada suhu sedikit lebih tinggi. Hasilnya adalah tekstur yang lebih padat, lembut meleleh di mulut, dan rasa yang intens. Papakibo memanfaatkan karakteristik ini dengan menyajikan gelato popsicle untuk rasa-rasa kekinian dan matcha soft serve, sesuai tren matcha global.


2. Variasi Rasa Eksperimental & Menarik Hati
Gelato tak lagi hanya cokelat atau vanilla. Di Papakibo, kamu bisa menemukan varian:
- Gelato Popsicle seperti Fresh Gummy, infuse gelato dengan gummy chewy—kombinasi tekstur padat + kenyal yang fun. Tersedia dalam pilihan favorit:
- Berries, Hot Popsy, Fresh Gummy sekitar Rp 17.000
- Hot Popsy adalah es krim cokelat yang meleleh saat digigit, menyenangkan baik anak-anak maupun dewasa
- Matcha Soft Serve, eksklusif di cabang Condong Catur dan Cabang lainnya, disajikan dengan topping seperti gummy bears, sprinkles, strawbery jam, caramel crumbs, dan choco cone. Satu menu favorit, misalnya, soft matcha + gummy bears dikatakan “lembut, manis, tapi tidak bikin eneg”.
Inovasi seperti ini menjadikan gelato bukan sekadar es krim, tapi elemen kreatif dan talk-of-the-town.
3. Visual Fotogenik yang Mendongkrak Konten Sosial
Di era media sosial, gelato dengan warna cerah dan topping beragam mudah viral. Warna putih atau hijau pastel dari matcha, gummy berwarna-warni, serta sprinkle-warni menciptakan kombinasi visual yang pas untuk feed Instagram atau reels TikTok. Papakibo bahkan disebut sebagai “tempat aesthetic” di Jogja, khususnya untuk foto gelato matcha dengan topping manis dan penataan visual yang eye-catching.
4. Harga Terjangkau untuk Pengalaman Premium
Gelato sering dianggap sebagai produk premium; namun Papakibo mempertahankan harga yang terjangkau:
- Popsicle bola gelato ~ Rp 17.000
- Soft serve + topping Rp 15–28 ribu
Filosofi ini membuat gelato lebih accessible—murah, tapi tetap menggugah rasa dan estetika. Harga entry-level sangat menarik bagi mahasiswa atau pekerja muda.
5. Tempat Nongkrong Bernuansa Modern & Nyaman
Keberhasilan gelato banyak bergantung pada atmosfer tempatnya. Papakibo menghadirkan desain interior minimalis dengan sentuhan warna ceriah, area indoor maupun semi-outdoor, sofa nyaman, dan dekor estetik dengan mural atau neon sign. Kondisi ini cocok dipadukan dengan sesi kerja atau hangout santai—cocok jadi tempat nongkrong kekinian.
6. Komunitas & Tren Lokal yang Variatif
Kota besar butuh tempat yang “instagrammable” serta trendi. Papakibo kerap mengadakan event kecil, pop-up, update menu seasonal, serta posting konten gelato di akun sosial media mereka. Hal ini memicu rasa penasaran konsumen dan membuat gelato mereka viral, terutama rasa unik seperti matcha + gummy plastic atau soft serve vibes.
Pengunjung terutama aktif share review atau foto—”Seenak itu!”—seperti yang disampaikan akun Lemon8 Jogja tentang varian soft matcha topping gummy bears + sprinkles.
7. Gelato sebagai “Escape” dari Cuaca Panas
Kota besar di Indonesia identik dengan panas. Gelato—dingin lembut dan tersedia dalam ukuran portabel seperti popsicle—tepat jadi pilihan menyegarkan. Apalagi jenis gelato popsicle cocok dikonsumsi dalam sekali gigitan, mudah berteman saat ngobrol ringan.
8. Komplementasi Menu yang Mendukung
Papakibo bukan hanya gelato. Mereka menyajikan pilihan minuman non-kopi seperti Artic Orange, Choco Gogh, dan kopi ringan—sehingga pengunjung bisa beralih sesuai mood, dari gelato ke kopi atau soda. Kombinasi menu ini membuat tempat selalu ramai dari sore hingga jam nongkrong malam.
Kesimpulan: Gelato Bukan Sekadar Es Krim, tapi Lifestyle
Tren nongkrong kekinian tak lepas dari perpaduan antara rasa, estetika, harga, dan atmosfer. Papakibo berhasil mengemas gelato dalam faktor-faktor tersebut:
- Tekstur dan rasa gelato yang lembut, intens, dan elegan.
- Variasi rasa menarik—matcha soft serve, gummy-infused popsicle—yang bikin penasaran.
- Visual Instagramable—warna pastel dan topping beragam—siap jadi konten.
- Harga ramah kantong—premium tapi accessible.
- Lokasi nyaman dan estetik, ideal untuk hangout maupun kerja remote.
- Strategi marketing digital lewat event & sosial media, menghasilkan buzz dan loyalitas lokal.
- Produk dingin yang pas sebagai solusi menyegarkan di cuaca tropis.
Dengan semua ini, gelato bukan cuma makanan penutup: ia menjadi gaya hidup, simbol hangout kekinian, dan medium untuk menikmati momen sederhana sambil tetap tampil trendi.
Kalau kamu berada di kota besar dan butuh tempat nongkrong visual-savvy, murah meriah, tapi tetap istimewa, gelato—terutama di gerai seperti Papakibo—adalah jawabannya. Selamat mencoba, siap-siap feed-mu makin aesthetic! 🍦
Leave a Reply